Persepsi
Persepsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1995) adalah tanggapan
(penerimaan) langsung dari suatu proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui
panca inderanya. Sedangkan Matlin (1998) dalam Sudaryanti (2001) dan diadaptasi
oleh Frederich dan Lindawati (2004), mendefinisikan persepsi secara lebih luas, yaitu sebagai suatu proses yang melibatkan pengetahuan-pengetahuan sebelumnya dalam
memperoleh dan menginterpretasikan kombinasi faktor dunia luar (stimulus visual) dan
diri kita sendiri (pengetahuan-pengetahuan sebelumnya).
Berdasarkan definisi persepsi di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi setiap
orang atas suatu obyek atau peristiwa bisa berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan
dua faktor, faktor dalam diri orang tersebut (aspek kognitif) dan faktor dunia luar (aspek
stimulus visual). Singkatnya, persepsi seseorang dipengaruhi obyek yang diterima
panca indra orang tersebut dan oleh cara orang tersebut “menterjemahkan” obyek
tersebut.
Secara analitik, kemampuan manusia untuk mengetahui dapat diurai sebagai
berikut (Herman 2001: 186):
1. Kemampuan kognitif, ialah kemampuan untuk mengetahui (dalam arti
mengerti, memahami, menghayati) dan mengingat apa yang diketahuinya.
Landasan kognitif adalah rasio atau akal.
2. Kemampuan afektif, ialah kemampuan untuk merasakan tentang apa yang
diketahuinya, yaitu rasa cinta atau benci, rasa indah atau buruk. Dengan rasa
inilah manusia menjadi manusiawi atau bermoral. Di sini rasa tidak
mempunyai patokan yang pasti seperti rasio.
3. Kemampuan konatif, ialah kemampuan untuk mencapai apa yang dirasakan
itu. Konasi adalah will atau karsa (kemauan, keinginan, hasrat) ialah daya
dorong untuk mencapai (atau menjauhi) apa yang didiktekan oleh rasa.
Jika tingkat pengetahuan manusia tersebut dikaitkan dengan konsep moral maka
kemampuan kognitif setingkat dengan moral perception, kemampuan afektif setingkat
dengan moral judgement dan kemampuan konatif setingkat dengan moral intention.
Kemampuan kognitif dan afektif dapat diasah melalui proses pembelajaran,
sedangkan kemampuan konatif tumbuh dari dirinya sendiri sesuai dengan tingkat
kesadaran dan kemauannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar